Jumat, 22 Agustus 2014

Romantisisme



Kupejamkan mataku dan kubawa diriku,
Menuju batin yang terdalam.
Cinta datang menguasai pikiran,
Pikiranku dipenuhi bunga-bunga indah rangkaian kata.

Aku merasa berada di Taman Firdaus..
 Cinta memberiku sayapnya yang kokoh
Sehingga aku terbang bebas menembus akal yang terbatas.
Cinta memberiku matanya yang imajinatif,
Sehingga aku melihat dunia baru yang tak terbatas.

Aku terbang melayang tanpa beban

Memandang dunia dengan pengalaman yang berbeda.
Biar kuceritakan padamu.. Seperti apa aku melihat dunia..

Aku menengadah ke atas..

Langit biru adalah seorang putri cantik bermata indah,
Gaun biru panjangnya menyelimuti bumi dengan anggun.
Ia selalu datang saat pagi tiba, bersama ibunya Sang Mentari,
Ratu tua yang kilau pesonanya tak termakan usia.

Aku melirik ke samping kiri dan kanan..

Awan putih dan awan hitam
Mereka pemuda kembar yang berlainan sifat
Awan putih seorang pemuda periang, ramah, dan tenang.
Awan hitam seorang pemuda pemurung, labil, dan sering menangis.
Dia selalu menunggangi kudanya yang diberi nama, Halilintar.
Kuda itu derap langkahnya selalu memekakkan telinga, dan
Matanya berkilat-kilat penuh semangat.

Aku memandang ke bawah..

Kulihat seorang gadis manis bermata coklat,
Bergaun hijau pepohonan,
Berselendangkan lautan,
Sungai-sungai adalah kalungnya,
Danau-danau adalah liontinnya,
Padang pasir adalah kulit indahnya yang eksotis,
Gunung dan lembah adalah lekuk tubuhnya yang begitu indah.
Ku tak sempat menanyakan namanya, terpesona oleh senyumnya.
Mungkinkah kau mengenalnya?

Waktu berlalu.. Dan keadaan berubah..


Pangeran Tampan, Sang Rembulan..
Mulai menampakkan dirinya, Ia terkadang malu-malu
bersembunyi di balik gaun Langit Malam, istrinya.
Terkadang Ia penuh percaya diri memperlihatkan
Wajahnya yang bulat sempurna.
Langit Malam, Istri Sang Rembulan..
Ia adalah Adik dari Langit biru,
gaun hitamnya dipenuhi hiasan-hiasan indah yang bercahaya.

Demikian..

Mereka semua adalah satu..

Mereka semua adalah ciptaanku dengan bantuan kekuatan cinta
yang imajinatif.
Dan Mungkin aku tidak akan menciptakan manusia dalam duniaku.
Ia hanya akan merusak semua yang telah ada.
Aku menciptakan duniaku dalam kata-kata.

Sekarang.. Mari kita kembali ke dunia nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar